Kita ingat kembali circular flow yang telah kita revisi. Ada empat pelaku ekonomi, yaitu: rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri. Nah dengan metode pengeluaran ini, pengeluarannya dilakukan oleh pelaku ekonomi tersebut terhadap barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara secara domestik. Ini dihitung sebagai PDB.
Nah ini adalah formula untuk menghitung PDB dengan pendekatan pengeluaran. Y = C + I + G + (X - M). Y disini adalah gross domestic product atau GDP atau PDB. Kemudian C-nya adalah Personal Consumption Expenditure. Kemudian ininya adalah Gross Private Domestic Investment. Dan G-nya adalah Government Consumption and Gross Investment. X adalah untuk Export dan M adalah untuk Impor.
Itu versi lengkap penamaan dari YCIGXM. Penamaan ini sebenarnya bukan sembarangan menamai. Ada makna dibalik itu. Dengan memahami versi lengkap dari YCIGXM ini, kita bisa melihat komponen apa saja yang ada di dalamnya.
Ayo kita bahas C atau personal consumption expenditure. Sesuai dengan namanya, ini adalah personal artinya pengeluaran konsumen atau rumah tangga terhadap barang dan jasa. terdiri dari apa saja, terdiri dari durable goods atau barang yang tahan lama, seperti TV dan mobil. Kemudian nondurable goods, atau barang yang tidak tahan lama, seperti makanan dan pakaian. Serta services atau jasa, seperti: biaya dokter, potong rambut, dan sebagainya. Yang dilakukan selagi oleh rumah tangga, oleh konsumen.
Perlu kita ingat bahwa disini tidak ada belanja untuk perumahan, untuk housing. Karena perumahan nanti masuk bukan kategori C, tetapi kategori investment. Faktor C ini biasanya di dalam struktur PDB merupakan porsi terbesar dari PDB. Termasuk di Indonesia juga terbesarnya bersal dari C, dari personal consumption expenditure.
Sekarang kita bahas yang komponen I. Komponen gross private domestic investment. Komponen ini terdiri dari business, atau nonresidensial fixed investment, residensial fix investment, dan inventory investment. Bisnis fix investment, ini adalah pengeluaran perusahaan untuk mesin, gedung, peralatan, dan sebagainya untuk bisnis dan sifatnya bukan non-residensial. Kalau residensial fixed investment adalah pengeluaran rumah tangga dan perusahaan. Jadi rumah tangga yang kategorinya residensial, housing ini masuk ke komponen I bukan komponen C.
Residensial fix investment adalah pengeluaran rumah tangga dan perusahaan untuk pembangunan rumah dan apartemen. Kemudian inventory investment adalah perubahan barang persediaan di akhir periode dibandingkan dengan awal periode. Nah yang dihitung dalam PDB ini adalah gross sesuai dengan namanya gross private domestic investment. Jadi tidak memperhitungkan depresiasi. Kemudian sesuai dengan namanya juga private artinya di dalam investment ini tidak termasuk investasi yang dilakukan oleh pemerintah. Investasi yang dilakukan oleh pemerintah nanti masuk ke komponen G, government spending.
Ini adalah komponen yang ketiga, government consumption and investment. Iini merupakan pengeluaran pemerintah untuk barang dan jasa. Baik pemerintah pusat maupun daerah untuk pembelian barang, untuk pembangunan gedung, untuk pembangunan jembatan, pembangunan pasar, termasuk jasa. Artinya yang dibayarkan kepada pegawainya. Ini contoh dari komponen G juga. Tidak termasuk dana transfer pemerintah, seperti bantuan, subsidi, transfer, dan yang lain-lain.
Ini adalah komponen terakhir dari PDB dengan pendekatan pengeluaran net export. Mengapa harus memasukkan net export? Kalau secara rumus adalah (X - M), ekspor dikurangi impor, dalam perhitungan PDB. Karena ingat bahwa PDB itu dihitung atas nilai barang dan jasa yang diproduksi dalam sebuah negara. D-nya di PDB adalah domestik.
Jadi C, I, G, yang telah kita bahas itu bisa saja merupakan konsumsi barang dan jasa dari negara lain. Yang seharusnya bukan komponen PDB. Ini barang impor. Itu bukan komponen dari PDB atau mungkin ada barang yang diproduksi didalam sebuah negara tetapi tidak tercakup dalam C,I,G telah kita bahas tadi. Karena apa? Karena dinikmati oleh masyarakat dari negara lain. Oleh karena itu harus Kita sesuaikan dengan cara net ekspor tadi. Export dikurangi dengan impor.
Nah kalau ini adalah data PDB kita dalam triliun yang dilakukan oleh BPS. Komponennya yang dilakukan oleh BPS dirinci seperti ini, pengeluaran konsumsi rumahtangga G, kemudian pengeluaran konsumsi LNPRT. Ini adalah lembaga nonprofit rumah tangga, misalnya organisasi sosial, LSM, parpol dan sebagainya. Kemudian ada pengeluaran konsumsi pemerintah, ada pembentukan modal tetap bruto, ada perubahan inventori. Kemudian ada ekspor barang dan jasa, dikurangi dengan impor barang dan hasa.
Di sini ada terminologi diskrepansi statistik. Ini sebenarnya adalah selisih antara PDB dengan pendekatan lapangan usaha atau pendekatan produksi tadi dikurangi dengan PDB dengan pendekatan pengeluaran. Karena apa? karena sebelumnya seharusnya menurut teori. kita tadi akan menghasilkan nilai yang sama. Jadi kalau tidak sama disini berarti ada diskrepansi statistik.
Pemateri: Prof. Warsito
Judul Asli: Apa itu PDB dengan Pendekatan Pengeluaran
Sumber:https://www.youtube.com/@kuliahonlineekonomi
Gambar: Gambar oleh Steve Buissinne dari Pixabay
Komentar
Posting Komentar