Secara umum besaran fisika terbagi menjadi 3, yaitu: besaran skalar, besaran vektor, dan besaran tensor. Pada tingkat SMA, Kita hanya diperkenalkan 2 jenis besaran saja, besaran skalar dan besaran vektor. Perbedaan diantara keduanya adalah ada tidaknya arah. Bila pada besaran skalar hanya memiliki nilai tidak memiliki arah, maka pada besaran vektor selain memiliki nilai juga memiliki arah.
Besaran fisika yang termasuk besaran skalar adalah massa, jumlah zat, hambatan listrik, luas , volume, dan lain sebagainya. Besaran ini dapat dinyatakan dengan nilai tertentu. Sebagai contoh, massa dari objek adalah 12 Kg. Penyebutan nilai ini sudah memberikan informasi yang cukup jelas terkait massa dari suatu objek. Demikian juga, jumlah zat Kalsium adalah 1 mol, hambatan listrik 7 Ω, luas persegi 24 cm², volume tabung 125 cm³, dan sebagainya.
Besaran fisika yang termasuk besaran vektor adalah kecepatan, perpindahan, medan listrik, medan magnet, gaya, dan lain-lain. Besaran ini dapat dinyatakan dengan nilai dan arah. Seperti kecepatan mobil adalah 20 m/s. Ini belum memberikan informasi yang lengkap. Karena mobil bisa bergerak 20 m/s ke timur, 20 m/s ke barat, 20 m/s ke utara, atau 20 m/s ke selatan. So, kecepatan mobil membutuhkan arah. Oleh karena itu, kecepatan mobil dapat digambarkan sebagai suatu panah dengan nilai tertentu. Dimana panjang panah merupakan nilai kecepatan. Sedangkan sudut penyimpangan panah terhadap garis horizontal merupakan arah dari kecepatan.
Karena memiliki sufat yang berbeda, maka besaran vektor tidak bisa dijumlahkan dengan besaran skalar. Besaran skalar hanya bisa dijumlahkan dengan besaran skalar yang lain. Demikian juga, besaran vektor hanya bisa dijumlahkan dengan besaran vektor yang lain. Pada operasi penjumhan besaran skalar, Kita bisa menerapkan operasi penjumlahan biasa, seperti 1 + 1 = 2. Sedangkan pada operasi penjumlahan besaran vektor, Kita tidak bisa menerapkan operasi penjumhan biasa. Karena 1 + 1 tidak harus 2, mungkin saja 0 (meja akan diam ketika didorong oleh 2 orang dalam arah saling berlawanan), mungkin saja 1 (ketika 2 orang yang mendorong meja membentuk sudut 120°), mungkin saja 2 (ketika 2 orang mendorong meja dalam arah yang sama), atau kemungkinan yang lain.
Untuk menhitung hasil penjumlahan vektor, Kita bisa melalui beragam cara. Beberapa diantarannya adalah metode jajar genjang, metode segitiga, dan metode poligon. Ketiga metode ini merupakan metode grafis, karena vektor perlu digambar pada bidang gambar. Selain metode ini, Kita bisa menggunakan metode analistis, yaitu menggunakan perhitungan matematis. Untuk mendapatkan nilai dari vektor, Kita bisa menerapkan metode Cosinus. Dan, untuk mendapatkan arah dari vektor, Kita bisa menerapkan metode sinus.
Pada operasi perkalian, besaran vektor dapat dikali dengan besaran skalar. Hasil perkalian ini merupakan besaran skalar. Untuk perkalian antar besaran vektor ada 2 jenis, perkalian dot, dan perkalian cross. Pada perkalian dot, ketika besaran vektor dikali dengan besaran vektor yang lain hasilnya merupakan besaran skalar. Sedangkan pada perkalian cross, ketika besaran vektor dikali dengan besaran vektor yang lain hasilnya merupakan besaran vektor.
Nah, pada seri ini, Kita akan belajar untuk memahami apa itu besaran vektor, besaran skalar, penjumlahan vektor, perkalian dot, perkalian cross, resultan vektor, dan lain-lain melalui latihan soal. Soal tersedia dalam bentuk pilihan ganda. Kamu bisa melihat jawaban dengan meng-klik tombol "lihat jawaban". Kamu akan diarahkan menuju video dari kanal @CatatanSiRebiaz". Jika kamu memiliki soal bentuk lain, silakan tulis di kolom komentar. Mungkin saja soal Kamu akan dibahas pada video selanjutnya,
Besaran fisika yang termasuk besaran skalar adalah massa, jumlah zat, hambatan listrik, luas , volume, dan lain sebagainya. Besaran ini dapat dinyatakan dengan nilai tertentu. Sebagai contoh, massa dari objek adalah 12 Kg. Penyebutan nilai ini sudah memberikan informasi yang cukup jelas terkait massa dari suatu objek. Demikian juga, jumlah zat Kalsium adalah 1 mol, hambatan listrik 7 Ω, luas persegi 24 cm², volume tabung 125 cm³, dan sebagainya.
Besaran fisika yang termasuk besaran vektor adalah kecepatan, perpindahan, medan listrik, medan magnet, gaya, dan lain-lain. Besaran ini dapat dinyatakan dengan nilai dan arah. Seperti kecepatan mobil adalah 20 m/s. Ini belum memberikan informasi yang lengkap. Karena mobil bisa bergerak 20 m/s ke timur, 20 m/s ke barat, 20 m/s ke utara, atau 20 m/s ke selatan. So, kecepatan mobil membutuhkan arah. Oleh karena itu, kecepatan mobil dapat digambarkan sebagai suatu panah dengan nilai tertentu. Dimana panjang panah merupakan nilai kecepatan. Sedangkan sudut penyimpangan panah terhadap garis horizontal merupakan arah dari kecepatan.
Karena memiliki sufat yang berbeda, maka besaran vektor tidak bisa dijumlahkan dengan besaran skalar. Besaran skalar hanya bisa dijumlahkan dengan besaran skalar yang lain. Demikian juga, besaran vektor hanya bisa dijumlahkan dengan besaran vektor yang lain. Pada operasi penjumhan besaran skalar, Kita bisa menerapkan operasi penjumlahan biasa, seperti 1 + 1 = 2. Sedangkan pada operasi penjumlahan besaran vektor, Kita tidak bisa menerapkan operasi penjumhan biasa. Karena 1 + 1 tidak harus 2, mungkin saja 0 (meja akan diam ketika didorong oleh 2 orang dalam arah saling berlawanan), mungkin saja 1 (ketika 2 orang yang mendorong meja membentuk sudut 120°), mungkin saja 2 (ketika 2 orang mendorong meja dalam arah yang sama), atau kemungkinan yang lain.
Untuk menhitung hasil penjumlahan vektor, Kita bisa melalui beragam cara. Beberapa diantarannya adalah metode jajar genjang, metode segitiga, dan metode poligon. Ketiga metode ini merupakan metode grafis, karena vektor perlu digambar pada bidang gambar. Selain metode ini, Kita bisa menggunakan metode analistis, yaitu menggunakan perhitungan matematis. Untuk mendapatkan nilai dari vektor, Kita bisa menerapkan metode Cosinus. Dan, untuk mendapatkan arah dari vektor, Kita bisa menerapkan metode sinus.
Pada operasi perkalian, besaran vektor dapat dikali dengan besaran skalar. Hasil perkalian ini merupakan besaran skalar. Untuk perkalian antar besaran vektor ada 2 jenis, perkalian dot, dan perkalian cross. Pada perkalian dot, ketika besaran vektor dikali dengan besaran vektor yang lain hasilnya merupakan besaran skalar. Sedangkan pada perkalian cross, ketika besaran vektor dikali dengan besaran vektor yang lain hasilnya merupakan besaran vektor.
Nah, pada seri ini, Kita akan belajar untuk memahami apa itu besaran vektor, besaran skalar, penjumlahan vektor, perkalian dot, perkalian cross, resultan vektor, dan lain-lain melalui latihan soal. Soal tersedia dalam bentuk pilihan ganda. Kamu bisa melihat jawaban dengan meng-klik tombol "lihat jawaban". Kamu akan diarahkan menuju video dari kanal @CatatanSiRebiaz". Jika kamu memiliki soal bentuk lain, silakan tulis di kolom komentar. Mungkin saja soal Kamu akan dibahas pada video selanjutnya,
SOAL JAWAB VEKTOR FISIKA
- Sebuah balok berada di permukaan licin. Balok ini ditarik 2 gaya. Gaya 1 Newton menarik balok ke timur, dan gaya 5 Newton membentuk sudut 60° terhadap gaya 1 Newton. Berapakah besar gaya yang diterima oleh balok tersebut?
- A. 4 Newton
- B. √31 Newton
- C. 6 Newton
- D. √45 Newton
- E. 9 Newton
- Sebuah balok berada di permukaan licin. Balok ini ditarik 2 gaya. Gaya 5 Newton menuju ke timur, dan gaya 5 Newton membentuk sudut 120° terhadap gaya pertama. Kemana balok akan bergeser?
- A. 30°
- B. 45°
- C. 60°
- D. 90°
- E. 120°
- Sebuah partikel mendapatkan beberapa gaya seperti yangterlihat pada gambar. Jika 1 kotak mewakili nilai 2 Newton, berapakah resultan gaya yang diterima oleh partikel?
- A. 6 Newton
- B. √52 Newton
- C. 8 Newton
- D. √72 Newton
- E. √98 Newton
- Sebuah partikel mendapatkan beberapa gaya seperti yang terlihat pada gambar. Berapakah besar resultan gaya yang diterima oleh partikel?
- A. √21 Newton
- B. 2√21 Newton
- C. 3√21 Newton
- D. 4√21 Newton
- E. 5√21 Newton
- Vektor A memiliki komponen x dan y masing-masing adalah 8 m/s dan 12 m/s. Komponen x dan y dari vektor (A + 2B) adalah 36 m/s dan 16 m/s. Pertanyaannya adalah berapakah besar vektor B?
- A. 10 m/s
- B. 10√2 m/s
- C. 10√3 m/s
- D. 20 m/s
- E. 10√5 m/s
- 2 buah vektor masing-masing 15 Newton dan F Newton menghasilkan vektor resultan dengan besar 20 Newton, dan dalam arah OA. Jika β adalah sudut antara F dan arah OA, maka nilai sin β adalah
- A. 0.3
- B. 0.5
- C. 0.6
- D. 0.8
- E. 0.9
- Pada diagram berikut terdapat vektor kecepatan v, tentukan vektor v dalam bentuk vektor komponen?
- A. 4√3i - 4j m/s
- B. 4i - 4√3j m/s
- C. 4i - 4 j m/s
- D. 4√3i - 4√3j m/s
- E. 4i + 4√3j m/s
Komentar
Posting Komentar