Jika pekerjaan bisa dilakukan oleh manusia dan biayanya 15 Juta Rupiah. Karena kamu tak bisa menghitung lebih cepat daripada mesin. Kalau begitu, biarkan robot melakukannya. Biayanya sekitar 3 Juta Rupiah. Kecerdasan buatan akan membuat banyak pekerjaan menghilang di masa depan.
Berapa banyak informasi yang didapat anak-anak zaman sekarang. Saat ini sangat berbeda. Kebanyakan masih menggunakan cara yang sama untuk mengajari mereka. Semakin lama memikirkannya, hal itu seharusnya ada perubahan.
Kau tahu, era kecerdasan buatan sebentar lagi. Dan menurutku sekarang sudah dimulai. Saya bersemangat mencoba mencari tahu apa cara yang tepat untuk mengajar generasi berikutnya di era kecerdasan buatan dan robotika. Ada banyak orang yang takut pada kecerdasan buatan, jadi, mereka berusaha menghindari ini.

Mereka itu seperti halnya Aku ingin menjauh dari itu. Tapi masalahnya, itu mungkin salah satu alat terkuat yang pernah kita ciptakan. Jika kau tidak menggunakan alat ini, maka kau tidak bisa bersaing dengan siapa pun seperti orang lain. Kurasa ada beberapa hal yang harus kita ubah.
Pertama, kita harus mulai mengajarkan bagaimana kecerdasan buatan berpikir sedini mungkin. Pemikiran itu akan memungkinkan mereka mengetahui perbedaan antara manusia dan kecerdasan buatan. Bagian manusia adalah bagian inovasi yang bernilai dari nol sampai satu. Di situlah kecerdasan buatan tidak bisa bekerja dengan baik. Karena kecerdasan buatan hanya bekerja pada yang bernilai 0 atau 1. Kita harus fokus pada hal itu.
Ada tiga hal penting tentang kecerdasan buatan. Pertama, kau harus memiliki pemahaman umum tentang cara kerja kecerdasan buatan. Di masa lalu, kecerdasan buatan pada dasarnya sebagian besar berdasarkan peraturan atau algoritma tertentu yang kita tulis di komputer.
Manusia yang membuat peraturan. Lalu sekarang, kami mengembangkan algoritma berbeda seperti pembelajaran mendalam, pembelajaran penguatan berdasarkan data, karena kami punya komputer yang jauh lebih kuat yang bisa menangani cara, lebih banyak data, lalu mereka akan mengembangkan dan mencoba menemukan solusi yang paling optimal berdasarkan data saat ini. Lalu makin banyak data yang kau miliki, makin baik solusi yang biasanya kau dapatkan jika kau melakukan yang pertama.
Yang kedua adalah kamu akan mendapatkan kemampuan untuk membedakan. kemampuan manusia dibandingkan dengan kemampuan mesin atau kemampuan kecerdasan buatan. Kurasa mungkin sebagian besar penonton tidak tahu. Ada area penelitian ilmiah yang disebut biologi struktural. Ilmuwan di bidang ini mempelajari struktur protein. Protein sangat penting bagi semua makhluk hidup.
Seluruh dunia memiliki 100 hingga 200 juta protein. Area penelitian ini, seperti para ilmuwan, banyak yang fokus menentukan struktur protein ini. Manusia hanya menemukan sedikit protein ini, seperti strukturnya, kurang dari satu persen. Namun, kecerdasan buatan ini disebut AlphaFold. Itu dari DeepMind. Dalam dua tahun terakhir, AlphaFold memprediksi struktur hampir semua protein di dunia.
Dan mereka memasukkannya ke basis data daring terbuka. Jadi, sebuah pekerjaan, begitu mesin bisa melakukannya, biarkan mesin melakukannya, lalu kita fokus pada bagian manusia setelah kau mendapatkan dua yang pertama.
Yang ketiga adalah kau akan memiliki kemampuan untuk bekerja dengan kecerdasan buatan. Lalu menggunakan kecerdasan buatan untuk membantumu menyelesaikan pekerjaan lain. Ada bagian penting dari 0 ke 1, yang pada dasarnya kami menciptakan sesuatu yang belum pernah ada dan mungkin bisa lebih baik. Dimana kecerdasan buatan menyediakan banyak informasi dan hal-hal seperti itu.
Jadi, kita harus menyiapkan anak-anak kita untuk belajar berinovasi, untuk menghasilkan ide baru, untuk menggunakan kecerdasan buatan, untuk membantu kita, hal semacam itu. Kreativitas adalah sesuatu yang sangat sulit diajarkan. Atau beberapa orang berpikir kreativitas tidak bisa diajarkan.
Hal paling menarik tentang kecerdasan buatan dan Robotika adalah ada beberapa dari mereka. Kurasa yang pertama adalah ChatGPT, karena mungkin mengejutkan bagi banyak orang bahwa kecerdasan buatan bisa bicara dengan orang dengan cara yang sangat alami.
Selain itu, ia tak hanya bisa mengobrol denganmu, ia juga bisa menulis kode untukmu. Sepertinya dia tahu banyak dan lebih pintar dari banyak orang dan itu mengejutkan orang-orang. Jadi dan juga pasti akan mengubah pendidikan, karena kini anak-anak bisa memakai chatGPT untuk menulis esai dan PR. Jadi, guru harus memikirkan cara mengatasinya.
Sebenarnya, aku baru memberi muridku tugas kemarin. Aku meminta seorang murid menulis esai. Aku bilang, Kau tahu? Kami hanya membicarakan ChatGPT di kelas. Sekarang aku akan memberimu tugas untuk menulis esai dengan bantuan ChatGPT. Aku tak memintamu untuk tak menggunakannya. Aku memintamu menggunakannya.
Lalu setelah kelas itu, aku akan berdiskusi singkat dengan kalian dan beri tahu aku cara menggunakannya. Bagaimana perasaanmu? Kurasa kemajuan teknologi, kau tak bisa mencoba mengabaikannya atau menghindarinya, itu terjadi dan itu seperti air. Kau tak bisa memblokirnya. Kamu harus mengikutinya. Bagiku, aku ingin memahami bagaimana ChatGPT akan memengaruhi sistem pendidikan kita dan aku ingin bekerja dengan siswa kita untuk lebih memahaminya. Jadi, itu sebabnya aku memberikan PR ini untuk murid-muridku.
Aku penggemar berat Autobot, Transformers. Aku tumbuh dengan kartun itu, dan aku penggemar beratnya. Bahkan sekarang aku masih penggemar berat Optimus Prime. Itu sangat menginspirasiku bahwa aku selalu ingin membuat robot keren saat masih kecil.
Kurasa kebanyakan anak punya impian saat masih kecil. Lebih mudah menginspirasi mimpi saat seseorang di masa awal. Setelah orang dewasa, mereka kehilangan minat, mereka kehilangan mimpi, mereka tidak tahu harus bagaimana. Sebenarnya sangat penting bagi pikiran-pikiran kecil ini untuk memiliki impian.
Tujuan utamaku adalah mencari tahu apa sistem pendidikan ideal untuk masa depan. Bagian pendidikan sangat penting. Itu berdampak besar pada masa depan generasi berikutnya, dan itulah tujuan utamaku.
Pemateri: Li Jiang
Judul Asli:Strategi Bertahan Hidup di Era Kecerdasan Buatan yang Diajar oleh Stanford | Stanford AIRE Director
Sumber: https://www.youtube.com/@entreprenuership_opportunities
Komentar
Posting Komentar