Analisa Ekonomi Terhadap Resesi 2023


Belakangan ini lagi banyak banget berita yang bikin cemas tentang potensi Resesi ekonomi. Bahkan ada yang bilang risiko krisis ekonomi sampai krisis pangan di tahun 2023. Buat kamu ya mungkin cemas, nih pertama aku mau tegasin dulu kalau semua pemberitaan yang mungkin kamu dengar tentang resesi ekonomi, ataupun krisis yang katanya bakalan dialami Indonesia, sebetulnya itu tuh masih potensi ataupun dugaan-dugaan aja.

Karena faktanya sampai artikel ini dibikin, data pertumbuhan ekonomi Indonesia tuh masih baik-baik aja dan belum nunjukin tanda-tanda negatif. Jujur aja kalau aku lihat data-data ekonomi saat ini dan juga pendapat para ekonomi senior Indonesia, potensi terjadinya resesi ekonomi apalagi sampai krisis di Indonesia tuh kemungkinannya bisa dibilang kecil

Wah kok potensi terjadinya resesi ekonomi terbilang kecil sih. Emangnya dari mana sih Kita bisa tahu pertahanan ekonomi Kita. Jadi ini sebenarnya ada tiga faktor yang bikin banyak pihak itu cemas tentang kondisi ekonomi di dunia saat ini dan dari ketiga faktor tersebut dampaknya terhadap negara Indonesia tuh nggak akan terlalu fatal kalau misalnya dibandingin sama negara-negara lain. Wah Emangnya apa sih tiga faktor itu.

1. Ketahanan Energi

Kalau ngomongin tentang energi, sederhananya ya Kita ngomongin tentang listrik dan BBM. Kalau sampai nggak ada listrik dan BBM, ekonomi itu bisa lumpuh. Karena hampir semua aktivitas masyarakat butuh dua hal itu. Masalahnya Rusia yang saat ini lagi dicekal banyak negara adalah salah satu supplier energi terbesar di dunia. Entah itu dalam bentuk gas alam minyak bumi ataupun batubara. Pencegahan Rusia inilah yang bikin tersedianya sumber energi jadi terbatas banget. Bahkan beberapa negara di Eropa, harga listriknya itu sampai naik 2 sampai 3 kali lipat. Terus gimana dong dengan Indonesia.

ketahanan energi 2023


Buat sumber energi listrik, bisa dibilang Indonesia punya ketahanan yang bagus banget. Karena lebih dari 50% listrik Kita bersumber dari batubara yang sangat berlimpah di Indonesia. Berdasarkan data rencana dari Kementerian SDM kebutuhan batubara Tahun 2022 itu adalah 188,9 juta ton. Sementara untuk 2023 sebesar 195,9 juta Ton. Produksi batubara Kita saat ini tuh udah mencapai 360 juta ton dari target produksi 663 juta Ton. Bisa dibilang produksi batubara Indonesia tuh selalu di atas kebutuhan dalam negeri. Indonesia juga punya cadangan batubara sebesar 37 miliar Ton. Ini terbesar nomor 7 di dunia.

Nah yang emang perlu sedikit dikhawatirin itu adalah ketersediaan BBM. Dimana konsumsi BBM Kita selalu di atas kapasitas produksi. Sejak tahun 2004, apalagi awal bulan ini, beberapa negara penghasil minyak yang tergabung sebagai OPEC+ ngomongin kalau mereka bakal memangkas produksinya sebesar 2 juta barel per hari, atau setara sama 2% kebutuhan minyak dunia. Keputusan ini diperkirain bakal naikin harga minyak dunia lagi dan berpotensi ngeruk APBN lebih dalam. Jadi dari sisi BBM terus terang aja memang ada potensi kenaikan harga di tahun depan.

2. Ketahanan Pangan

Ada 270 juta penduduk Indonesia dan jumlah penduduk Indonesia terus bertambah cepat. Tiap tahun tentunya perlu perencanaan yang cermat banget buat mastiin Indonesia tuh punya stok makanan yang cukup buat dikonsumsi. Sementara itu, Ukraina yang saat ini lagi perang adalah salah satu produsen jagung dan gandum terbesar di dunia. Nah terus gimana dong ketahanan pangan Indonesia.

ketahanan pangan 2023


Ketersediaan beras nasional 2022 diperkirain 36,95 juta ton dengan konsumsi 30,90 juta ton. Artinya apa? ada surplus 6,05 juta ton yang bisa dijadiin cadangan di tahun depan. Di tahun 2023 di perkalian bahkan Indonesia tuh nggak perlu impor beras lagi. Produktivitas beras Kita juga meningkat dari 5,12 ton per hektar di tahun 2021 jadi 5,22 ton per hektar di tahun 2022.

Indonesia buat roti dan mie instan kesukaan kamu juga terbilang aman. Karena pemasok gandum terbesar Kita adalah Australia, Argentina, dan Kanada. Sementara gandum cuma mencakup 20% nih dari komponen pembentuk harga mie instan yang biasa kamu makan. Selain itu, Indonesia juga masih punya stok pangan limpahan dari tahun 2021, ada kedelai, beras, jagung, bawang putih, daging beku, dan yang lain.

Berdasarkan globalfood security index, skor index ketahanan pangan Indonesia Tahun 2022 juga terbilang cukup aman. Malah meningkat nih, lebih baik daripada tahun 2021. Selain itu, produksi sawit buat minyak goreng pada umumnya selalu ngalamin surplus ya. Bayangin aja nih, di tahun 2021 produksinya itu mencapai 51,3 juta ton dengan konsumsi cuma 18.5 jutaan doang.

Emang sih tahun 2023 nanti produksi sawit terancam turun karena naiknya harga pupuk dan juga penghapusan perkebunan sawit dari daftar penerima pupuk 2022. Tapi tetep aja nih, surplus produksi sawit Kita bisa dibilang masih sangat lebar. Kalau misalnya dibandingin sama tingkat konsumsinya

3. Ketahanan Finansial

Ketahanan perbankan ini bisa dibilang penting banget ya buat semua negara. Karena kalau misalnya sektor perbankan sebuah negara itu sampai goyang, ini bisa ngaruh ke banyak sektor yang bergantung sama pendanaan bank. Bahkan berpotensi bikin krisis keuangan kayak di tahun 1998, dan juga 2008.

ketahanan finansial 2023


Nah ada beberapa indikator yang perlu Kita pahamin buat ngeliat ketahanan finansial khususnya perbankan. Dua indikator yang menurutku penting adalah rasio kredit macet atau biasa disebut Non Performing Loan, dan juga rasio kecukupan model, atau Capital Adequacu Ratio. Ini tuh penting banget buat ngeliat seberapa banyak sih nasabah yang gagal bayar dalam pengembalian pinjaman dari bank. Biasanya kalau kredit macet ini tinggi artinya perputaran ekonomi dan perdagangan tuh lagi nggak baik-baik aja. Sementara rasio kecewaan model ini nunjukin sejauh mana sih Bank punya dana kas untuk menampung risiko kerugian yang mungkin dihadapin sama Bank. 2 indikator penting banget buat ngeliat sebuah negara tuh punya ketahanan perbankan yang baik atau enggak.

Nah sampai Juli 2022, rasio kredit bermasalah Non Performing Loan (NPL) gross perbankan nasional Kita ada di angka 2,9%. Sementara angka wajar NPL perbankan menurut Bank Indonesia tuh berkisar di 5%. Jadi bisa dibilang rasio kredit macet perbankan Kita masih tergolong wajar. Rasio NPL Bank BRI sampai pertengahan Tahun 2022 ada di level 3,26%. Bahkan NPL kredit usaha rakyat BRI yang bisa dibilang bagus banget cuma di Kisaran 1,42%. Dimana lebih dari 80% perforlieberry adalah UMKM yang nyumbang 62% terhadap pertumbuhan.

Jadi Tim Nasional Indonesia selain BRI ada juga nih rasio NPL Bank BCA, yang malah lebih sehat lagi. Itu cuma di level 2,2%. Sementara itu, dari rasio kecukupan modal perbankan atau CAR, Perbankan Indonesia bisa dibilang kokoh banget, dengan kecupan modal 24,6%. Dimana batas aman dari Bank Indonesia ada di angka 8%.

Nah itulah beberapa ulasan dari Aku tentang sejauh mana sih kesiapan Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi global tahun depan. Dimana menurutku dari 3 faktor yang bikin banyak negara-negara lain was-was, bisa dibilang Indonesia itu masih punya ketahanan ekonomi yang kokoh. Ketahanan energi Kita cukup baik, khususnya di Batubara. Ketahanan pangan Kita juga oke. Ketahanan perbankan Kita juga masih sehat.

Selain itu kenaikan inflasi Indonesia juga bisa dibilang cukup terkendali. Kalau misalnya dibandingin sama banyak negara lain, terlepas dari semua hal positif tersebut, Kita tetap perlu waspada nih akan adanya potensi yang mungkin terjadi dalam lingkungan kamu.

Ini aku rangkuman beberapa hal yang potensinya cukup besar terjadi selama setahun ke depan.
  1. Kenaikan harga barang masih bakal berlanjut. Dan ada potensi harga BBM masih bisa naik lagi
  2. Beberapa perusahaan yang kondisi keuangannya kurang bagus bakalan ngelakuin penghematan dan mungkin mutusin buat PHK
  3. Aset-aset keuangan yang tingkat resikonya tinggi kayak saham dan crypto kemungkinan tuh bakal lebih fluktuatif lagi dari biasanya
  4. Nilai tukar dollar kemungkinan bakalan menguat dan rupiah melemah gitu ya karena permintaan dollar bakalan terus meningkat
Nah, itulah keempat kondisi yang kemungkinannya cukup besar bahkan terjadi dalam setahun kedepan. Ngutip dari pernyataan ekonomi senior Indonesia. Pak Chatib Basri, beliau nyatain bahwa situasinya tantangan ekonomi Indonesia memang lebih berat. Tapi bukan berarti Kita akan mengalami pertumbuhan ekonomi negatif sampai jadi resesi, dimana kalau ekonomi biasa tumbuh di 5,2%. Mungkin di tahun 2023 Kita akan tumbuh sedikit di bawah 5%.

Nah terus apa aja nih hal yang perlu Kita persiapkan buat ngadepin tantangan ekonomi ini.
  1. Evaluasi lagi pertahanan keuangan kamu. Pastiin kamu tuh punya dana darurat dan pangkas pengeluaran-pengeluaran yang dirasa kurang penting
  2. Pikir-pikir lagi nih kalau kamu mau ngambil cicilan utang karena kemungkinan bunga floating rate bakalan naik dan bikin cicilan kamu tambah berat
  3. Coba alokasin aset kamu ke bentuk yang risikonya lebih rendah dan liquid. Supaya risiko keuangan kamu lebih aman lagi
OK deh semoga sharing dari aku bisa bermanfaat, menambah wawasan kamu, dan bikin kamu jadi nggak terlalu cemas lagi sama kondisi Indonesia.


Pemateri: Luna Cahya
Judul Asli: Kenapa Kamu Gak Perlu Cemas Soal Isu Resesi 2023
Sumber: https://www.youtube.com/@NgomonginUang


Komentar